Abaya Dubai
3 years ago
Barangkali kisah ini boleh menjadi renungan bagi kita, terutamanya yang ingin berumah tangga : Alkisah, seorang pemuda miskin bernama Jamil, berasal dari KampongPengan,Bota, Perak. Keluarganya hanyalah keluarga sederhana. Tidaklahdisebut miskin. Ayahnya sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit dikampungnya.Karena kegigihannya, Jamil berjaya melanjutkan pelajaran hingga ke UTP walaupun dengan perbelanjaan seadanya. Semasa dipenghujung tahun kedua di kampus, Jamil jatuh hati padaseorang gadis bernama Raja Ayu Sofea, juga sama-sama kuliah di fakultiyang sama. Ayu adalah putri seorang tokoh korporat ternama di daerahIpoh dan juga masih keturunan diraja. Walaupun secara ekonomi, merekajauh berbeza, namun itu tidak menghalang keduanya untuk salingmencintai. Jamil juga tidak calang-calang ketampanannya, memang ramaimenggilainya, tetapi Ayu jadi idamannya. Ayah Ayu yangmengetahui putrinya begitu mencintai pemuda kampung dari keturunanbiasa, tak mampu mencegah gelora cinta putrinya. Maka, setelah keduanyalulus, pernikahan keduanya pun diselenggarakan dengan meriah. Pestabesar-besaran diadakan untuk mengiringi nikahan. Ayah Jamil yang takpunya banyak harta, hanya dapat memberikan bantuan sumbangan pakaian,langsir, sarung bantal, yang semuanya dibuat dan dijahit sendiri khasuntuk pernikahan anaknya. Bahagiakah Ayu bersanding dengan Jamil ? Bahagiakah Perkahwinan Mereka Hanya Kerana Cinta
Ternyata kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Tibalah saatnya malam pengantin tiba. Mereka berduapun memasukiperaduan dengan bahagia. Namun,ketika Jamil membuka pakaiannya dantinggal hanya memakai seluar dalam, berteriaklah Ayu dengan kuat,sebelum akhirnya pengsan tak sedarkan diri. Jamil masih dalamkebingungan dan tidak tahu kenapa isterinya histeria dan pengsan.Dilihatnya seluar dalam yang dipakai. Aduh !!! Jamil lupayang seluar dalam itu dijahit oleh ayahnya, dibuat dari kain bekasbungkus tepung gandum. Di tengah seluar dalam itu masih terpampangjelas tulisan, "BERAT BERSIH 25 KG". Sudah tentu Ayu terus pengsan melihatnya. Ayu tidak dapat membayangkan seberapa besar isinya dengan berat sebegitu.
Labels: renungan..
0 komen pada saya:
Post a Comment